untuk Godot
Suatu malam di Utan Kayu tak
kujumpai engkau,
tak kujumpai siapa-siapa
selain kursi-kursi berjungkiran
di atas meja.
Kedai sudah tutup. Malam
tinggal sisa.
Kudengar tikus-tikus bermain
musik bersama piring,
gelas, sendok. “Kusaksikan tadi
pertunjukan besar,”
saudara kucing melaporkan.
Di mana engkau? Biasanya engkau
duduk manis
di pojok, minum angin, merokok.
Engkau terlonjak girang bila
aku datang:
“Hai, dari mana saja engkau?”
Ternyata engkau sedang
termenung di ruang pertunjukan.
Engkau sedang mengumpulkan
kembali kata-kata
yang berceceran. Engkau sedang
menangis,
mencopot wajah di ruang ganti
pakaian.
Malam berikutnya tak kulihat
lagi engkau
di bangku penonton. Engkau tak
muncul lagi
di panggung permainan. “Hai, ke
mana saja engkau?”
Kupanggil engkau
berulang-ulang.
Oleh :
Joko Pinurbo
No comments:
Post a Comment