untuk Wibi
Empat puluh tahun yang lampau
kutinggalkan kau
di kamar mandi, dan aku pun pergi
merantau
di saat kau masih hijau.
Kau menangis: “Pergilah kau,
kembalilah kau!”
Kini, tanpa celana, aku datang
menjemputmu
di kamar mandi yang
bertahun-tahun mengasuhmu.
Seperti pernah kaukatakan dalam
suratmu:
“Jemputlah aku malam Minggu,
bawakan aku celana baru.”
Di kamar mandi yang remang-remang
itu
kau masih suntuk membaca buku.
Kaulepas kacamatamu dan kau
terpana
melihatku tanpa celana. Sebab
celanaku tinggal satu
dan seluruhnya kurelakan untukmu.
“Hore, aku punya celana baru!”
kau berseru.
Kupeluk tubuhmu yang penuh
goresan waktu.
Oleh :
Joko Pinurbo
No comments:
Post a Comment