Hujan tumbuh sepanjang malam,
tumbuh subur di halaman.
Aku terbangun dari rerimbun
ranjang, menyaksikan angin
dan dingin hujan
bercinta-cintaan di bawah rerindang hujan.
Subuh hari kulihat bunga-bunga
hujan dan daun-daun hujan
berguguran di kebun hujan,
bertaburan jadi sampah hujan.
Kudengar anak-anak hujan
bernyanyi riang di taman hujan
dan ibu hujan menyaksikannya
dari balik tirai hujan.
Pagi hari kulihat jasad-jasad
hujan berserakan di kebun hujan.
Airmataku berkilauan di
bangkai-bangkai hujan
dan matahari datang menguburkan
mayat-mayat hujan.
Oleh :
Joko Pinurbo
No comments:
Post a Comment