Saturday, December 5, 2015

Kebun Hujan


 

Hujan tumbuh sepanjang malam, tumbuh subur di halaman.

Aku terbangun dari rerimbun ranjang, menyaksikan angin
dan dingin hujan bercinta-cintaan di bawah rerindang hujan.

Subuh hari kulihat bunga-bunga hujan dan daun-daun hujan
berguguran di kebun hujan, bertaburan jadi sampah hujan.
 
Kudengar anak-anak hujan bernyanyi riang di taman hujan
dan ibu hujan menyaksikannya dari balik tirai hujan.

Pagi hari kulihat jasad-jasad hujan berserakan di kebun hujan.

Airmataku berkilauan di bangkai-bangkai hujan
dan matahari datang menguburkan mayat-mayat hujan.


Oleh :
Joko Pinurbo

No comments:

Post a Comment