Sebelum tidur ia selalu
berdoa: Bangunkan aku jam tiga pagi.
Jam tiga pagi mimpi mungkin sudah
kembali ke nol lagi.
Ia ingin dengar bagaimana ranjang
menyanyikan tubuhnya
dan tubuh menyanyikan sakitnya.
Bahkan aku sudah tiba sebelum jam
tiga pagi.
Sudah lama aku menempuhmu,
naik-turun di sengal nafasmu,
dan kini aku akan berjaga di
tapal batas tubuhmu.
Ia terpejam saja. Menggeliat.
Seakan waktu sedang sekarat.
Tubuh besarku tambah riuh dan tak
tersembunyikan lagi.
Tubuh kecilku terlindung jauh di
relung yang tak terjelajahi.
Ada, selalu, yang akan datang jam
tiga pagi, menyalakan waktu
di unggun tubuhmu, menghabiskan
seluruh sisa sakitmu.
Bahkan sebelum kau sempat
membangunkanKu.
Oleh :
Joko Pinurbo
No comments:
Post a Comment