untuk Nur
Penyair kecil itu sangat sibuk
merangkai-rangkai kata
dan dengan berbagai cara
menyusunnya menjadi
sebuah rumah yang akan
dipersembahkan kepada ibunya.
“Kita belum punya rumah kan, Bu.
Nah, Ibu tidur saja
di dalam rumah buatanku. Aku akan
berjaga di teras
semalaman dan semuanya akan
aman-aman saja.”
Ketika kau bangun di subuh yang
hening itu, kau tertawa
melihat penyair-kecilmu tertidur
kedinginan
di teras rumahnya,
ditunggui Donald dan Bobo,
pengawal-pengawalnya yang setia.
Oleh :
Joko Pinurbo
No comments:
Post a Comment