Thursday, December 17, 2015

Penjual Celana




Konon ia seorang veteran, bekas pejuang kemerdekaan,
sehari-hari bergiat sebagai pedagang celana di sebuah pasar
di dekat kuburan di pinggiran kota.
Orang-orang sangat suka membeli celana bikinannya
karena terjamin kwalitetnya, sangat enak dipakainya,
terkenal sejak 1945.

Mentang-mentang pakai celana serdadu, penjual celana itu
tiba-tiba menjadi sombong dan pura-pura lupa sama aku.
“Anda dari kampung ya?” ejeknya ketika aku sibuk
mencoba-coba berbagai celana dan tidak juga membelinya.

“Semua celana itu palsu. Yang asli cuma ini,” katanya
sembari menunjuk-nunjuk celananya sendiri.
Ia tertawa hebat ketika aku berniat membeli celana antik
yang dipakainya, berapa pun harganya.
Ia bertahan: “Jangan. Ini celana perjuangan.”

Ketika sekian tahun kemudian kami bertemu lagi
di sebuah rumah sakit jiwa di dekat kuburan di pinggiran kota,
bekas serdadu itu mengaku bahwa celana loreng
yang dibanggakannya itu sebenarnya palsu dan ia menyesal
mengapa dulu tidak menjualnya ke aku.
Celana itu sudah dibeli seorang kolektor kaya
yang gemar mengumpulkan berbagai macam benda pusaka.


Oleh :
Joko Pinurbo

No comments:

Post a Comment