Wednesday, December 9, 2015

Tikus




Banyak orang begitu jijik dan benci pada tikus, tapi perempuan lajang yang tinggal sendirian di
rumahnya yang besar itu justru merasa tentram bersahabat dengan tikus-tikus yang mencericit terus
tiada hentinya. Entah berapa tikus berumah di rumahnya. Dan setiap hari ada saja tikus mati, lalu
dengan sedih ia buang ke selokan.

Sebelum tidur, sambil mengantuk, ia sempatkan membaca buku Hidup Bahagia bersama
Tikus sementara konser tikus berlangsung terus sampai jauh malam, juga ketika ia sudah nyenyak
bermimpi bertemu kekasih yang selama ini ia sembunyikan dalam ingatan.

Malam itu ia tidur berselimutkan sarung cap tikus, dan ada tikus besar dari kuburan mondar-mandir di
sekitar tubuhnya, mengendus-endus sakitnya. Saat bangun ia menjerit mendapatkan tikus-tikus mati
berkaparan di ranjang. Sialan, kau dapat cericitnya, aku bangkainya! 


Oleh :
Joko Pinurbo

No comments:

Post a Comment