Ranjang kami telah dipenuhi
semak-semak berduri.
Mereka menyebutnya firdaus yang
dicipta kembali
oleh keturunan orang-orang
mati.
Tapi kami sendiri lebih suka
menyebutnya dunia fantasi.
Jasad yang kami baringkan
beribu tahun telah membatu.
Bantal, guling telah menjadi
gundukan fosil yang dingin beku.
Dan selimut telah melumut.
Telah melumut pula
mimpi-mimpi yang dulu kami
bayangkan bakal abadi.
Para arwah telah menciptakan
sendang dan pancuran
tempat peri-peri membersihkan
diri dari prasangka manusia.
Semalaman mereka telanjang,
meniup seruling,
hingga terbitlah purnama. Dan
manusia terpana, tergoda.
Oleh :
Joko Pinurbo
No comments:
Post a Comment