Darah berceceran di atas
ranjang.
Jejak-jejak kaki pemburu
membawa kami
tersesat di tengah hutan.
Siapakah korban yang telah
terbantai
di malam yang begini tenang dan
damai?
Terdengar jerit lengking
perempuan yang terluka
dan gagak-gagak datang
menjemput ajalnya.
Tapi perempuan anggun itu
tiba-tiba muncul
dari balik kegelapan
dan dengan angkuh
dilemparkannya
bangkai pemburu yang malang.
“Beginilah jika ada yang
lancang mengusik
jagad mimpiku yang tenteram.
Hanya aku penguasa di wilayah
ranjang.”
Oleh :
Joko Pinurbo
No comments:
Post a Comment