Friday, October 16, 2015

Boneka, 1




Setelah terusir dan terlunta-lunta di negerinya sendiri,
pelarian itu akhirnya diterima oleh sebuah keluarga boneka.

“Kami keluarga besar yang berasal dari berbagai suku bangsa.
Kami telah menciptakan adat istiadat menurut cara kami
masing-masing, hidup damai dan merdeka
tanpa menghiraukan lagi asal-usul kami.
Anda sendiri, Tuan, datang dari negeri mana?”

“Saya datang dari negeri yang pemimpin dan rakyatnya
telah menyerupai boneka. Saya tidak betah lagi tinggal
di sana karena saya ingin tetap menjadi manusia.”

Keluarga boneka itu tampak bahagia. Mereka berbicara
dan saling mencintai dengan bahasa mereka masing-masing
tanpa ada yang merasa dihina dan disakiti.

Lama-lama si pembuat boneka itu merasa asing
dan tak tahan menjadi bahan cemoohan makhluk-makhluk
ciptaannya sendiri. Ia terpaksa pulang ke negeri asalnya
dan mencoba bertahan hidup di dunia nyata.


Oleh :
Joko Pinubo

No comments:

Post a Comment