Tuesday, June 23, 2015

Tigris

Sungai demam

Karang lekang

Pasir pecah

pelan-pelan


Gurun mengerang: Babilon!

Defile berjalan


Lalu Tuhan memberi mereka bumi

Tuhan memberi mereka nabi


Antara sejarah

dan sawah

hama

dan Hammurabi


Setelah itu, kita tak akan di sini


Kau dengarkah angin ngakak malam-malam

ketika bulan seperti

susu yang tertikam

ketika mereka memperkosa

Mesopotomia?


Seorang anak berlari, dan seperti dulu

ia pun mencari-cari

kemah di antara pohon-pohon tufah


Jangan menangis.


Belas adalah

Iblis karena Tuhan telah menitahkan airmata

jadi magma, bara yang diterbangkan bersama

belibis, burung-burung sungai yang akan

melempar pasukan revolusi

dengan besi dan api

"Ababil! Ababil!" mereka akan berteriak.

Bumi perang sabil.


Karena itulah, mullah, jubah ini

selalu kita cuci dalam darah di tebing

Tigris yang kalah

Dari Najaf ada gurun. Kita sebrangi

dengan geram dan racun. Dan tiba di Kerbala

akan kita temui pembunuhan

yang lebih purba.


(Ibuku. Seandainya kau tahu kami adalah anak-anakmu)



Oleh :

Goenawan Mohammad

No comments:

Post a Comment