Thursday, June 4, 2015

Di Atas Crete

Jauh di atas kepulauan Crete, pesawat saya

menggerunjal, seperti sedang melewati jalanan

di kampungku yang penuh lobang dan batu-batu


Pilot pemandu hidup memberi peringatan tentang

cuaca amat buruk, hingga kami harus menegakkan

tempat duduk dan pasang sabuk, kemudian dianjurkan

untuk berdoa


Para penumpang langsung bermuka mendung, para suami

istri dan pasangan kekasih pada berpegangan tangan,

semua tiba-tiba ingat Tuhan dan tampil di hadapan-Nya

sebagai pengemis-pengemis yang malang


Supaya tidak mengganggu lingkungan saya pun menunduk

khusyu, sambil kupandangi jiwa saya yang tertawa lega

bagaikan menerima lotere


Terima kasih, terima kasih, Tuhan – katanya – Saya

tidak ingin menitipkan onggokan daging busuk ini

kepada siapa pun. Kalau Engkau berkenan, biarlah

sampah hina yang duduk cemas di kursi ini segera

saja sirna, agar saya pun merdeka!


Tapi tak lama kemudian jiwa saya itu pun ngambeg

karena segera ada pengumuman tentang yang disebut

keselamatan, dan daging-daging bau itu pun menarik

nafas lega, sambil bersiap turun, berjejal-jejal

memenuhi tong-tong sampah yang bertebaran di atas dunia



Oleh :

Emha Ainun Najib

No comments:

Post a Comment