Friday, June 12, 2015

Belajar Tidak

Ajari kami

membedakan ya dan tidak

tanpa embel-embel


Tuntunlah kami

bilang ya dan bilang tidak

tanpa hitung untung


Tenaga apa bisa kami pakai

untuk bilang ya

bagi setiap ya

untuk bilang tidak

bagi setiap tidak


Apa mesti pakai sukma Tuhan

untuk bisa tahan

tuding tidak pada tidak

karena tidak

ialah tidak


Udara sarat tidak

tiap hari sibuk tidak

tetapi sebab dicekik ya

terpaksa bilang ya


******

Mata siapa bisa kami pinjam

untuk melihat benar kehidupan

untuk menangkap setiap murni getaran

Tangan siapa bisa kami ulurkan

untuk menggenggam air bah kenyataan


Mau nimba ke mana

Belajar kepada apa

Berguru ke siapa

Ilmukah atau batu

Anginkah atau guru

Langitkah atau suhu

Mataharikah atau waktu

Rohkah atau langit biru

Pohonkah atau buku

Gunungkah atau para biksu

Pedang-pedangkah

atau primbon masa lalu

Lautan katakah

atau Allah yang bisu


*******

Sejuta ilmu

lupa pada yang sederhana


Hidup teramat lama

untuk tak bisa ngomong tidak

Hidup terlalu sumpeg

untuk selalu tak bilang tidak

Waktu terentang panjang

bisa tampung berjuta tidak

Irama begini sesak

untuk bilang satu saja tidak


Dinding amat tebal

Ruang terbagi-bagi

Bagian-bagian terbagi-bagi

tanpa pintu


Angin membusuk

Pikiran meracuni jiwa

Sukma tertidur

takut ngerti sampai di mana


Kata tidak menumpuk

di sel-sel penjara

di butir-butir darah

nyangkut di mata merah


******

Ya sering nampak sebagai tidak

Tidak sering seperti ya

Ya seakan-akan tidak

Tidak seolah-olah ya

Ada ya yang ketidak-tidakkan

Ada tidak yang keya-yaan

Ya biasa disulap jadi tidak

Tidak dianggap sebagai ya

Orang ya terpaksa bilang tidak

Orang tidak terpaksa bilang ya

Segala ya jadi kuasa

Bikin setiap tidak jadi ya

Asal kami bilang ya

Soal jadi tak ada

Tapi jika bilang tidak

Hari esok bisa binasa

Hukum jadi samar

Benar jadi omong besar

Merdeka jadi patung-patung


******

Kami inginkan ya yang lugas

Tidak yang tegas

Tapi siapakah guru kami?


Para guru sangat pandai

mengajarkan upaya


Pemimpin kami amat pintar

membendung segala tidak

dari mulut kami

yang dibilang pengkhianat


Beribu nilai tersedia

Namun kami hanya dipilihkan

Oleh suatu rangka dan susunan keadaan

Kami dikepung dan dikendalikan


Kiranya guru kami ialah

kata tidak itu sendiri

Tidak

Beratus-ratus tidak

Beribu-ribu tidak

Berjuta-juta tidak

Kami ucapkan

tiap pagi

siang, sore

dan malam harinya

sampai bersiap merdeka

atau gila.



Oleh :

Emha Ainun Najib

No comments:

Post a Comment