Sunday, July 5, 2015

Tentang Chopin

Kembali ke nokturno, katamu. Aku inginkan Chopin.

Seperempat jam kemudian, tuts hitam pada piano itu menganga.

Malam telah melukai mereka.


Mungkin itu sebabnya kau selalu merasa bersalah, seakan-akan sedih adalah bagian dari ketidaktahuan.

Atau kecengengan. Tapi setiap malam, ada jalan batu dan lampu sebuah kota yang tak diingat lagi, dan kau,

yang mencoba mengenangnya dari cinta yang pendek, yang terburu, akan gagal. Di mana kota ini? Siapa yang


meletakkan tubuh itu di sisi tubuhmu?

Semua yang kembali

hanya menemuimu

pada mimpi yang tersisa

di ruas kamar….


Coba dengar, katamu lagi,

apa yang datang dalam No. 20 ini?


Di piano itu seseorang memandang ke luar

dan mencoba menjawab:

Mungkin hujan. Hanya hujan.


Tapi tak ada hujan dalam C-Sharp Minor, katamu.



Oleh :

Goenawan Mohammad

No comments:

Post a Comment