Wednesday, July 8, 2015

Not

Malam itu ia coba tirukan,

dengan bunyi senar gitar, tetes air

yang saling bertemu

di talang serambi.


Tapi yang terbentuk dari langit

hanya lagu.

‘Aku tak ingin lagu’,

katanya.


Tak seorang pun tahu apa yang ia inginkan. Mungkin sesuatu yang lepas,

not yang tak terkait dengan angin yang datang ke bubungan ketika hampir fajar.


‘Kau selalu menghendaki yang sulit’

— itu kesimpulan perempuan yang tidur

di sebelahnya

pada dinihari sebelumnya.


Ia mengangguk. ‘Aku selalu berdoa

kepada Tuhan yang tak sengaja’, sahutnya, ‘Tuhan yang sudah lama mati.’

Dan ia kembali memetik senar.


Menjelang matahari terbit,

di atas deretan gudang ia lihat langit memperlihatkan kilat sejenak.

Lampu-lampu menghalaunya.


Akan ada petir yang jatuh

pada penangkal di sebuah bukit, pikirnya,

jauh di pedalaman,

tak tahu ia tak akan hilang.


‘Bersama sebuah not’.



Oleh :

Goenawan Mohammad

No comments:

Post a Comment