Saturday, July 4, 2015

Rite of Spring

Tari itu melintas pada cermin:

bagian terakhir Ritus Musim.

Gerak gaun — paras putih —

tapak kaki yang melepas lantai….


23 tahun kemudian di kaca ia temukan wajahnya.

Sendiri. Terpisah dari ruang.

Lekang, seperti warna waktu pada kertas koreografi.


Tapi ia masih ingin meliukkan tangannya.

“Aku tak seperti dulu,” katanya,

“tapi di fragmen ini kau memerlukan aku.

Aku — hantu salju.”


Suaranya pelan. Seperti derak tulang

ketika di ruang latihan itu tak ada lagi adegan.

Hanya nafas. Mungkin ia masih di situ.



Oleh :

Goenawan Mohammad

No comments:

Post a Comment