Aku lebih dulu menulis nama-nama di bumi ini
sebelum telapakmu kemudian kukenal menciptakan
jalan lain menuju stasiunku. Lihatlah nama-nama
semesta ada dalam jari-jariku begitu kupanggil
satu persatu. juga pada pasir laut rahasia
ciptaanku terpatri,
mengekalkan langkah dan namaku. Tapi kau masih
juga menentang, menghanguskan nama-nama di bumi
dengan api yang kau ambil dari bukit yang jauh itu
Dan ketika telapakmu kukenal kemudian serta menulis
nama-nama di sepanjang perjalanan, alam bagai kehilangan
mataku. Kegelapan pun merestui dan bumi makin
payah menapaki surga. Melenyap dari kerling
tanpa kutahu di tahun kapan dapat bebas
dari kehadiranmu
Oleh :
Isbedy Stiawan ZS
No comments:
Post a Comment