Wednesday, August 12, 2015

Mimpi

Aku bermimpi puteri Cina

Mau mengajaknya jalan-jalan

Tapi ibunya menjaganya, menjaganya dengan ketat


Dia rindu kepada Lian,

Dia terpekik menyambut aku

Tidak mengira aku cinta padanya

Aku bekerja, bekerja, bekerja

Habibie senang tersenyum

Senang tersenyum melihat aku bekerja


Buku-buku dicetak,

Buku-buku baru dan cetak ulang

Buku-bukuku dicetak

Banyak, banyak sekali


Aku salat, salat Tahajud,

Subuh, Lohor, Asar, Maghrib dan Isa,

Aku salat sanah tiap salat wajib

Dan mengirim doa kepada kedua orang tuaku,

Kepada Hamka dan kawan-kawanku

Subagio Sastrowardojo dan lain-lain


Hidupku hidup nyata dan impian

Tak dapat kubedakan mana yang nyata mana impian

keduanya sama dalam hidupku


Aku berdoa: Ya Allah,

Bukakanlah hati semua orang

Bukakan hatinya menerima Al-Quran Berwajah Puisi

Dan menyebarkannya keseluruh penjuru


Tak dapat aku bedaskan pengalaman nyata,

impian dan harapan

Aku membaca, bacaanku pun menjadi nyata

Aku terbang ke istana Harun Alrasyid,

Melihat Hikayat Seribu satu Malam


Pagi-pagi ku baca koran,

Berita-berita terlukis di mata

Waktu tidur berita menjadi nyata

Bercampur baur peristiwa dan impian

Apa yang masuk dan keluar benakku

Keduanya mempunyai nilai yang sama

Benakku sungguh luar biasa

Apa yang keluar dari benak Taufik Ismail, Hamid Jabbar,

dan Sutardji Calzoum Bachri, menjadi bagian dari benakku

Alangkah besar alangkah Agung Tuhanku!



Oleh :

H B Jassin

No comments:

Post a Comment