Aku hanya kerak di liang bumimu
menunggu sampai musim bertukar.
Tubuhku hitam terpanggang, menahan
derita sepanjang kehendakmu
Di liang bumimu aku menjadi kerak
terlempar dari segala cuaca
sampai musim esok datang
sampai waktumu tak lagi kudengar dentingnya
Dan kota-kota makin jauh dariku
Aku tenggelam dan menghuni di dasar yang sunyi
sementara matahari tak terbit dari bola matamu
Oleh :
Isbedy Stiawan ZS
No comments:
Post a Comment