Thursday, May 8, 2014

Hanya Satu

Timbul niat dalam kalbumu

Terban hujan, ungkai badai

Terendam karam

Runtuh ripuk tamanmu rampak


Manusia kecil lintang pukang

Lari terbang jatuh duduk

Air naik tetap terus

Tumbang bungkar pokok purba


Teriak riuh redam terbelam

Dalam gegap gempita guruh

Kilau kilat membelah gelap

Lidah api menjulang tinggi


Terapung naik jung bertudung

Tempat berteduh nuh kekasihmu

\Bebas lepas lelang lapang

Di tengah gelisah, swara sentosa


***


Bersemayam sempana di jemala gembala

Duriat jelita bapakku Ibrahim

Keturunan intan dua cahaya

Pancaran putera berlainan bunda .


Kini kami bertikai pangkai

Di antara dua, mana mutiara

Jauhari ahli lalai menilai

Lengah langsung melewat abad.


Aduh kekasihku

Padaku semua tiada berguna

Merasa dikau dekat rapat

Serupa Musi di puncak Tursina.

No comments:

Post a Comment