"sampanku tersesat di sebuah negeri terbuka,"
jerit seorang nelayan kecil dan papa.
"di mana mana pintu. siapa pun bebas memasukinya."
(ikan ikan merubung dan ternganga).
nelayan kecil itu bagai telah terbebas
dari sebuah lorong tertutup dan gelap.
dinding dinding memantulkan sakit
dan nestapa.
"berkatalah, dan mereka akan mendengar," ia
berkata. "bukalah mulutmu, dan tangan tangan
tergapai menyalammu." (ikan ikan merubung
dan ternganga).
"sampanku tersesat di sebuah negeri terbuka.
mereka akan mendengar harapan dengan tegur sapa.
untuk apa kail, sebab banyak mulut yang sedia
menjadi wakil untuk membunuh rasa lapar kita."
(ikan ikan merubung dan ternganga).
seorang nelayan kecil dan papa. matanya tak
cukup tajam untuk meraba raba. hatinya terlalu
teduh buat keisengan tegur sapa. dadanya terlalu
terbuka buat harapan harapan.
kebisuan dinding dinding langit yang dingin
mendesis dan meronta. derita terkibas
sayap sayap emasnya.
Oleh :
Dorothea Rosa Herliany
No comments:
Post a Comment