Sunday, April 12, 2015

Nelayan Tersesat

"sampanku tersesat di sebuah negeri terbuka,"

jerit seorang nelayan kecil dan papa.

"di mana mana pintu. siapa pun bebas memasukinya."

(ikan ikan merubung dan ternganga).


nelayan kecil itu bagai telah terbebas

dari sebuah lorong tertutup dan gelap.

dinding dinding memantulkan sakit

dan nestapa.


"berkatalah, dan mereka akan mendengar," ia

berkata. "bukalah mulutmu, dan tangan tangan

tergapai menyalammu." (ikan ikan merubung 

dan ternganga).


"sampanku tersesat di sebuah negeri terbuka.

mereka akan mendengar harapan dengan tegur sapa.

untuk apa kail, sebab banyak mulut yang sedia

menjadi wakil untuk membunuh rasa lapar kita."

(ikan ikan merubung dan ternganga).


seorang nelayan kecil dan papa. matanya tak 

cukup tajam untuk meraba raba. hatinya terlalu

teduh buat keisengan tegur sapa. dadanya terlalu

terbuka buat harapan harapan.


kebisuan dinding dinding langit yang dingin 

mendesis dan meronta. derita terkibas

sayap sayap emasnya.



Oleh :

Dorothea Rosa Herliany

No comments:

Post a Comment