Saturday, April 11, 2015

Misa Sepanjang Hari

setelah letih merentang perjalanan, kita sampai

di perempatan sejarah. menghitung masa silam

dan mereka reka masa datang. segala yang telah

kita lakukan sebagai dosa, berhimpit himpitan

dalam album. berebut di antara mazmur mazmur dan

doa. dan kita pun belum putuskan perjalanan atau

kembali pulang.


kata kata gugur jadi rintihan. percakapan berdesis

dalam isakan. keringat anyir dan darah bersatu

menawar dahagamu yang terlampau kental.

engkau imani

taubatku yang mengering di antara dengkur dan 

igauan.

tubuh beku di antara altar altar dan bangku panjang.

di antara mazmur dan suara anggur dituangkan.

di seberang mimpi, pancuran dan sungai mati dengan

sendirinya. Tiba tiba kau padamkan cahaya itu.


ruang ini gelap. aku raba dan kucari cari tongkat

si buta. kutemukan cahaya dalam fikiranku sendiri.

pejalan beriringan di antara gang dan musim yang

tersesat. kunyalakan cahaya dalam hatiku. biarlah 

jika akhirnya membakar seluruh ayat dan syair yang

lupa kukemasi.



Oleh :

Dorothea Rosa Herliany

No comments:

Post a Comment