di atas gerobak kuhitung mesin dan listrik
yang membagi bagikan kekosongan kepada
semua orang
malaikat malaikat menyebarkan kebencian. Sawah sawah
dan gubuk gubuk tiba tiba berubah gumpalan kertas.
kubakar: jadi tanah air bagi bayang bayang.
sepanjang gang orang orang berjaga. Tangan tangan
kurus mencabik cabik tanah bagi jantungnya sendiri.
sebuah semesta: jutaan rumah tanpa penghuni.
kubakar kesedihanku. Kertas kertas mengetik
sendiri huruf huruf melulu tanda. melulu segala
tanda baca. kubakar kesunyian ruhaniku.
di gerbang gerbang desa kuhitung bayang bayang
yang terpatah patah. kusihir: menjadi jari jari
yang selalu ingin menuliskan ribuan kalimat
tak terbaca.
Oleh :
Dorothea Rosa Herliany
No comments:
Post a Comment