engkau ikut dalam arak arakan itu. menuju
rumah cinta yang tak berpintu. aku yang mengusung
dan kita gali liang buat diri sendiri. Doa doa lupa
dibacakan: tiba tiba terucapkan amin yang
berkepanjangan.
engkau melayat: tubuhmu sendiri, tersesat, saat
bertapa. tetapi pesta memang teramat sederhana.
kita berdua minggir ke sudut sudut, dan bercakap
entah apa. Tiba tiba kita bercinta. bersetubuh
dengan kekosongan, alangkah sia sia. kubelit
nafasmu dengan juntaian rambut dari ludahku.
tetapi kita bercinta: melengkapkan kenikmatan
senggama. sebelum musim berziarah keburu tiba.
kita berdua minggir. sampai tepi yang paling tepi.
dan engkau tersesat saat bertapa. Tiba tiba. tapi,
sungguh, kita sempat bercinta: dalam temparatur yang gila!
Oleh :
Dorothea Rosa Herliany
No comments:
Post a Comment