Dalam kandang kawat berduri
Terkurung badan, Djiwa meradang
Bertanya dimanakah Tuhan
Jang adil dan kuasa kata orang
Wadjah seorang pahlawan
Terbajang senjum dimuka mataku
Njata benar matanja bersinar
Tunduk aku kerena malu
Kita hidup dalam zaman
Jang mendidih bagai lautan
Djauh masih tepi jang aman
Sekitar kita air semata
Kapal ketjil terumbang-ambing
Kilat berdenjar, badai gempita
Keraskan hati, lawan segala
Enjahkan perasaan sangsi dan tjabar
Kita ditangan Allah Ta’ala
Bagia kita angkatan sekarang
Hidup dizaman pantjaroba
Dunia raja luas mengembang
Bagai bumi menanti usaha
Djangan mengeluh, jangan mengaduh
Hai pemuda! Gembira dan girang
Seharusnja kamu! Zamanmu subuh
Jang mendahului siang gemilang
Perasaan pedih dihitung djangan!
Pedih bunda melahirkan anak
Pedih benih menembus bumi
Pedih hilang datang bagia
Relakan teman badanmu mendjadi
Pupuk hantjur dilapangan waktu
Dari kurban angkatan kini
Mewangi nanti bunga restu
Gemuruhlah kamu angkatan udara
Hantjurkan bom jang menjerahkan maut
Kamu meriam, gunturkanlah suara
Jang dahsjat diatas bumi dan laut
Maraklah api, tinggi dan permai
Bakarlah, bakarlah seluruh dunia
Hantjurkan pendjara, debukan rantai
Jang berabad-abad mengikat Asia!
Oleh :
Asmara Hadi
No comments:
Post a Comment