Wednesday, March 25, 2015

Karnaval

Dengan pakaian berwarna kita bergaya.

Beriring Dalam barisan bebek. Kita kembali sebagai anak

Pada karnaval hari-hari besar. Wajah bercahaya

Mulut penuh gula-gula. Hari-hari tinggal canda


Siapa punya air mata ? Di sini tak ada kata bernama

Duka. Mimpi dan imaji mengalahkan luka

Derita ibarat bahasa karangan bunga. Kepedihan

Hanya milik pejuang di medan perang. Kesedihan

Melayang. Dunia dihiasi lampu dan umbul-umbul


Pesta terus dirayakan. Karnaval masih berjalan

Parade bergerak lamban. Penyair memilih diam:

Siapa punya air mata? Siapa lebih suka tangisan?



Oleh :

Beni R Budiman

No comments:

Post a Comment