Saturday, March 28, 2015

Sepanjang Namamu

Belum lengkap kusebut namamu. Sedangkan

Fajar telah lama mekar. Kabut pagi terus

Beringsut. Dan burung-burung bersiut-siut

Di antara reranting nangka milik tetangga


Mestinya telah kupanggil namamu berkali-kali

Ketika matahari membakar separuh rambutku

Bayang-bayang tubuhku menciut lebih pendek

Dari aslinya. Lalu kucium mesra keningmu


Masih tak kuseru namamu. Ketika para petani

Mulai menyirami bunga kol. Dan batang labu

Mengendorkan lilitannya di setiap pagar bambu

Tiang listrik berbayang-bayang lebih panjang


Tak kueja juga namamu. Padahal lembayung telah

Berkelebat di rerimbun markisa. Burung-burung

Bergegas pergi ke sarang di atas sunyi perigi

Dan matahari berkemas sembunyi ke balik bukit


Harusnya kukekalkan cinta sepanjang namamu

Sebelum kota sepi. Dan kita terbaring bersama

Mimpi. Tenggelam dalam temaram lampu. Hitam

Sepanjang malam. Lalu diam sepanjang namamu



Oleh :

Beni R Budiman

No comments:

Post a Comment