Thursday, March 19, 2015

Kasmaran

bersama Diwana Fikri Aghniya


Tiba-tiba saja kita seperti orang yang sedang

Belajar menjadi anak dan ayah. Di mesjid itu

Keharuan seperti sungai gunung mencari lembah

Dan kita hanyutkan harapan sampai ke ujung sepi

Muara bagi setiap doa dan ikan membuat janji


Kita pun menjelma puisi yang hidup di antara dua

Keabadian surga dan neraka. Kita berkhayal sebagai

Keluarga Lukman yang kekal sepanjang zaman. Tenang

Bersama wajah-wajah malaikat yang putih. Dan Tuhan


Kita terus kasmaran sepanjang kumandang azan. Dan

Lupa pada bumi yang selalu menyanyikan lagu pilu

Juga pada rumah yang penuh desah dan tumpukan

sampah


Kita terus berpelukan dalam irama Tuhan. Berlayar

Di antara pulau-pulau yang kemilau, mencari Lukman ...



Oleh :

Beni R Budiman

No comments:

Post a Comment