Sunday, November 9, 2014

Hanya Dalam Puisi

Dalam kereta api

Kubaca puisi: Willy dan Mayakowsky

Namun kata-katamu kudengar

Mengatasi derak-derik deresi.

Kulempar pandang ke luar:

Sawah-sawah dan gunung-gunung

Lalu sajak-sajak tumbuh

Dari setiap bulir peluh

Para petani yang terbungkuk sejak pagi

Melalui hari-hari keras dan sunyi.


Kutahu kau pun tahu:

Hidup terumbang-ambing antara langit dan bumi

Adam terlempar dari surga

Lalu kian kemari mencari Hawa.


Tidakkah telah menjadi takdir penyair

Mengetuk pintu demi pintu

Dan tak juga ditemuinya: Ragi hati

Yang tak mau

Menyerah pada situasi?


Dalam lembah menataplah wajahmu yang sabar.

Dari lembah mengulurlah tanganmu yang gemetar.


Dalam kereta api

Kubaca puisi: turihan-turihan hati

Yang dengan jari-jari besi sang Waktu

Menentukan langkah-langkah Takdir: Menjulur

Ke ruang mimpi yang kuatur

sia-sia.


Aku tahu.

Kau pun tahu. Dalam puisi

Semuanya jelas dan pasti.


1968



Oleh :

Ajip Rosidi

No comments:

Post a Comment