Saturday, October 11, 2014

Kebiasaan Kecil Makan Coklat


Aku tak suka kakimu berbunyi.”

Ini coklat, seperti cintaku padamu.”


James Saunders membuat drama dari kereta dan permen coklat  di situ, menyusun persahabatan dari

orang-orang yang tak bisa saling menemani: Kita adalah kegugupan bersama, sejak berusaha

mencari arti lewat permen coklat, dan kutu pada lipatan baju. Jangan menyusun flu di situ, seperti

menyusun jendela kereta dari dialog-dialog Romeo. Tetapi Suyatna ingin menemani sebuah dunia,

sebuah pentas, dengan dekor dan baju-baju, pita- pita pada jalinan rambut sebahu.


Tak ada stasiun kereta pada kerut keningmu, seperti kegelisahan membuat pesta di malam hari. Lihat

di luar sana, orang masih percaya pada semacam kebahagiaan, seperti memasukkan seni  peran

dalam tas koper. Tetapi kenapa kau tinggalkan dirimu dalam toilet. Jangan ledakkan sapu tanganmu,

dari kebiasaan  kecil seperti itu.


Aih, biarlah kaki itu terus berbunyi, makan coklat terus berlalu, kutu-kutu di baju, cinta yang penuh

kegugupan ditonton orang. Tetapi jangan simpan terus ia di situ, seperti dewa-dewa berdebu dalam

koper, berusaha memberi arti dengan mengisap permen gula.


Ini coklat untukmu.


Jangan mengenang diri seperti itu.


1994



Oleh :

Afrizal Malna

No comments:

Post a Comment