O gadisku ke mana gadisku. Kau telah pergi ke kota lipstik gadisku. Kau
pergi ke kota parfum gadisku.
Aku silau tubuhmu kemilau neon gadisku. Tubuhmu
keramaian pasar gadisku. Ja- ngan buat pantai
sepanjang bibirmu merah
gadisku. Nanti engkau dibawa laut, nanti engkau dibawa sabun. Jangan
tempel
tanda-tanda jalan pada lalulintas dadamu gadisku. Nanti polisi marah. Nanti
polisi marah.
Nanti kucing menggigit kuning pita rambutmu. Jangan mau tubuhmu
adalah plastik warna-warni
gadisku. Tubuhmu madu, tubuhmu candu. Nanti kita
semua tidak punya tuhan, nanti kita semua
dibawa hantu gadisku. Kita semua
cinta padamu. Kita semua cinta padamu. Jangan terbang terlalu
jauh ke pita-pita
rambutmu gadisku, ke renda-renda bajumu, ke nyaring bunyi sepatumu. Nanti ibu
kita mati. Nanti ibu kita mati. Nanti ibu kita mati.
1985
Oleh
Afrizal Malna
No comments:
Post a Comment