Thursday, August 28, 2014

Merdeka? Mana? (Sebuah Puisi Kemerdekaan)


...

Indonesia raya. Merdeka! Merdeka!

Tanahku, negeriku, yang kucinta.

Indonesia raya. Merdeka! Merdeka!

Hiduplah Indonesia raya...


Sepi. Khidmat.

Lagu di atas dinyanyikan penuh semangat

Pandangan lurus badan tegap

Jari-jari tangan kanan terangkat

Menempel pada alis di bawah jidat


Seorang pemimpin berpidato lantang

Di tengah lapangan gersang

Di sekolah, kantor, maupun sudut jalan

Di desa, kota, dan di mana saja


Seorang pemimpin berteriak menjulang

Di tengah lapangan gersang,

Atau di tengah hati yang gersang?

Merdeka! Katanya.

Ha. Ha. Ha.


Merdeka? Itu sudah purba sekali.

Lihat saja sekarang, kekacauan masih berseliweran.

Rampok-rampok keadilan dengan ketidak-adilan,

Perkosa diri dengan palsu janji-janji,

Lalu kemerdekaan macam apa yang hendak kau berikan?


Merdeka. Apanya?

Ketika hendak mengeluarkan pendapat saja dilarang,

Ketika hendak turun ke jalan saja dikekang,

Ketika atas hak kami, kau ciptakan batasan.

Lalu kemerdekaan mana yang kau katakan?


Merdeka? Mana?

Anak yatim kaki berkapal tak bersandal

Merengsot ke jalan membanting tulang

Untuk mencium aroma buku pelajaran

Berharap suatu saat mencecap bangku di depan papan tulis hitam


Merdeka? Mana?

Kota-kota besar diperhatikan

Desa kecil terpencil dianak-tirikan

Para berdasi semakin konglomerat

Para tak beralas kaki semakin melarat


Merdeka? Mana?

Kaum elit impor sini impor sana

Karya anak bangsa dipandang sebelah mata

Kaum trendi malu dengan bahasa sendiri

Katanya bahasa luar lebih bergengsi


Kemerdekaan adalah anak kecil yang merasa besar,

Anak tak bertuan yang merasa bertuan

Anak bangsa yang merasa mempunyai bangsa,

Yang dibanggakan.


...Indonesia raya. Merdeka! Merdeka!

Tanahku, negeriku, yang kucinta...


Ah, ini nyanyian bukan sembarang nyanyian.

Ini adalah nyanyian dari semangat yang tak pernah padam,

Ini adalah nyanyian kebanggan, nyanyian kemerdekaan.

Aku bernyanyi dengan mata basah

Tuhan...

Semoga hormat kami hari ini,

Bukan sekadar hormat ritual keramat tahunan,

Jadikan hormat kami hari ini,

Sebagai hormat yang kami lakukan,

Atas dasar hati yang penuh dengan kebanggaan.


...Indonesia raya. Merdeka! Merdeka!

Hiduplah Indonesia raya.

Dirgahayu untukmu,

Negeriku. Indonesiaku.



Oleh :

Tri C Fakhri

No comments:

Post a Comment