Thursday, December 18, 2014

Di Engkelili, Suatu Pagi


Empat lelaki menyusur pinggir kali

Nasibnya mengalir bersama air menghilir

Di mana mereka bertemu ?

Ke mana mereka kan pergi ?

Dalam hati yang mengerti

Menuju ufuk kelabu

Di kuala terbuka

Pabila mereka berangkat

Dan kapan akan kembali?

Telah tetap setiap saat

Menempuh arus waktu

Tidak terhingga

Empat lelaki berdiri di pinggir kali

Nasib bagaikan air: Selalu luput dari genggaman



Oleh :

Ajip Rosidi

No comments:

Post a Comment