Sunday, August 10, 2014

Mimpi


Aneh, tiap mimpi membuka kelopak mimpi yang lain,

berlapis-lapis mimpi,

tiada dinding dan tirai akhir,

hingga kau semakin jauh dan semakin dalam

tersembunyi dalam ratusan tirai rahasia

membiarkan aku asing pada wujud

hampa dan wajah sendiri.


Kudatangi kemudian pintu-pintu awan, nadi-nadi

cahaya dan kegelapan, rimba sepi dan kejadian

-- di jalan-jalannya,

di gedung-gedungnya kucari sosok bayangku

yang hilang dalam kegaduhan.

Tetap, yang fana mengulangi kesombongan dan keangkuhannya

dan berkemas pergi entah ke mana gelisah,

asing memasuki rumah sendiri menjejakkan kaki,

bergumul benda-benda ganjil yang tak pernah dikenal,

menulis sajak, menemukan mimpi yang lain lagi berlapis-lapis mimpi,

tiada dinding akhir sebelum menjumpai-Mu.



Oleh : 

Abdul Hadi Wiji Muthari

No comments:

Post a Comment