Saturday, August 9, 2014

Kusebut


Kusebut kata-kata engganmu detik jam

Gemersik berat dihela jarumnya

Senandungmu mengalun bagai desau angin ribut

jatuh ke pelimbahan air perlahan-lahan

Kabut yang senantiasa berjkalan dari dinding ke dinding

membalik-balik beribu percakapan

dan didapatkannya nama-nama asing yang tak ada orangnya

Kabut yang mengatakan sebuah luka

Yang meluas dan mengendap jadi palung di dada

dan palung itu mengisap jantung kita


Dan malam yang senantiasa berdiri di luar

berdiri berjaga mendengarkan yang bakal tak sampai

Dan bayang-bayang terangnya di bawah lampu

bernyanyi gelisah melalui gang yang satu ke gang yang lainnya



Oleh :

Abdul Hadi Wiji Muthari

No comments:

Post a Comment