Saturday, August 30, 2014

Gnoti Seauton


Manusia bebas, ruhnya bagai

firman Tuhan, embun dalam cuaca putih

mencucinya

Manusia bebas, ruhnya berjalan

ke tempat-tempat jauh dan menemui para nabi dan orang suci


Di muka laut, ditemuinya batu karang

dan awan buruk


Manusia bebas, ruhnya bagai

rantai emas yang dibelenggu matahari dan waktu


Di tengah alam yang sempit: Nasib

menyesak jantung dan tenggorokan

dan menimbulkan batuk dan dahak kotor

di tengah alam yang sempit: Kita

mencari puncak kenikmatan


Manusia bebas, ruhnya mencari

bayang-bayang Tuhan


gambar binatang

perwujudan dewa-dewa

yang putus asa


Di gerbang kuil besar:

Ruh terbang dan tidak kembali



Oleh :

Abdul Hadi Wiji Muthari

No comments:

Post a Comment