Manusia bebas, ruhnya
bagai
firman Tuhan, embun
dalam cuaca putih
mencucinya
Manusia bebas, ruhnya
berjalan
ke tempat-tempat jauh
dan menemui para nabi dan orang suci
Di muka laut,
ditemuinya batu karang
dan awan buruk
Manusia bebas, ruhnya
bagai
rantai emas yang
dibelenggu matahari dan waktu
Di tengah alam yang
sempit: Nasib
menyesak jantung dan
tenggorokan
dan menimbulkan batuk
dan dahak kotor
di tengah alam yang
sempit: Kita
mencari puncak
kenikmatan
Manusia bebas, ruhnya
mencari
bayang-bayang Tuhan
gambar binatang
perwujudan dewa-dewa
yang putus asa
Di gerbang kuil besar:
Ruh terbang dan tidak
kembali
Oleh :
Abdul Hadi Wiji Muthari
No comments:
Post a Comment