Belumkah ada lindap
sebelum
kau kembali ke kamar
yang suram dan
kutandai musik beku?
Bayangan itu jadi
gerimis
dan meleleh di kebon
rumah yang gelap
Aku jadi garang pada
malam seperti itu
dan ingin kukecup
bibirmu semutlak mungkin
seperti juga hujan di
padang-padang
dengan ringkik kuda
yang memburu mega terbit
Rampungkan sepimu dan
matangkan dagingmu
sampai jadi lengkap
perjalanan kita nanti
pelancongan menuju
dunia tanpa penyesalan
hingga pada suatu hari
nanti
aku tak lagi bermimpi
tentang gua di rimba
perburuan itu
Oleh :
Abdul Hadi Wiji Muthari
No comments:
Post a Comment