Wednesday, August 6, 2014

Episode


Ombak-ombak ini tidak perih, tidak enggan

merendam ketam-ketam, sinar keong

Pun tidak percuma menungging awam

yang kadang kala murung dekat pencakar


Lentera-lentera kapal yang merah keabuan

kadang seperti mata kanak-kanak

yang melahirkan dongengan (malam

menyebrangi selat dan) melemparkan

biji-biji anggrek di sana


Dan kadang: antara kelam, tidur aku!

Perahu-perahu yang dulu membawamu itu

dalam pelayaran panjang dan telah balik lagi

dengan layar-layar dari dukaku yang pulang

enggan



Oleh :

Abdul Hadi Wiji Muthari

No comments:

Post a Comment