Wednesday, August 13, 2014

Do'a Untuk Indonesia


Tidakkah sakal, negeriku? Muram dan liar

Negeri ombak

Laut yang diacuhkan musafir

karena tak tahu kapan badai keluar dari eraman

Negeri batu karang yang permai, kapal-kapal menjauhkan diri

Negeri burung-burung gagak\

Yang bertelur dan bersarang di muara sungai

Unggas-unggas sebagai datang dan pergi

Tapi entah untuk apa

Nelayan-nelayan tak tahu

Aku impikan sebuah tambang laogam

Langit di atasnya menyemburkan asap

Dan menciptakan awan yang jenaka

Bagai di badut dalam sandiwara

Dengan cangklong besar dan ocehan

Batuk-batuk keras

Seorang wartawan bisa berkata : Indonesia

Adalah berita-berita yang ditulis

Dalam bahasa yang kacau

Dalam huruf-huruf yang coklat muda

Dan undur dari bacaan mata

Di manakah ia kau simpan dalam dokumntasi dunia ?

Kincir-kincir angin itu

Seperti sayap-sayap merpati yang penyap

Dan menyebarkan lelap ke mana-mana

Sebagai pupuk bagi udaranya

Lihat sungai-sungainya, hutan-hutannya dan sawah-sawahnya

Ratusan gerobag melintasi jembatan yang belum selesai kau  bikin

Kota-kotanya bertempat di sudut belakang peta dunia

Negeri ular sawah

Negeri ilalang-ilalang liar yang memang dibiarkan tumbuh subur

Tumpukan jerami basah

Minyak tanahnya disimpan dalam kayu-kayu api bertumpuk

Dan bisa kau jadikan itu sebagai api unggun

Untuk pesta-pesta barbar

Indonesia adalah buku yang sedang dikarang

Untuk tidak dibaca dan untuk tidak diterbitkan

Di kantor penerimaan tenaga kerja

Orang-orang sebagai deretan gerbong kereta

Yang mengepulakan asap dan debu dari kaki dan keningnya

Dan mulutnya ternganga

Tatkala bencana mendamprat perutnya

Berapa hutangmu di bank ? Di kantor penenaman modal asing ?

Di dekat jembatan tua

malaikat-malaikat yang celaka

Melagu panjang

Dan lagunya tidak berarti apa-apa

Dan akan pergi ke mana hewan-hewan malam yang terbang jauh

Akan menjenguk gua mana, akan berteduh di rimba raya mana ?

Ratusan gagak berisik menuju kota

Menjalin keribuan di alun-alun, di tiap tikungan jalan

Puluhan orang bergembira

Di atas bayangan mayat yang berjalan

Memasuki toko dan pasar

Di mana dipamerkan barang-barang kerajinan perak

Dan emas tiruan

Indonesia adalah kantor penampungan para penganggur

yang atapnya bocor dan administrasinya kacau

Dijaga oleh anjing-anjing yang malas dan mengantuk

Indonesia adalah sebuah kamus

Yang perbendaharaan kata-katanya ruwet

Dibolak-balik, digeletakkan, diambil lagi, dibaca, dibolak-balik

Sampai mata menjadi bengkak

Kata kerja, kata seru, kata bilangan, kata benda, kata ulang,

kata sifat

Kata sambung dan kata mejemuk masuk ke dalam mimpimu

Di mana kamus itu kau pergunakan di sekolah-sekolah dunia ?

Di manakah kamus itu kau jual di pasaran dunia ?

Berisik lagi, berisik lagi :

Gerbong-gerbong kereta

membawa penumpang yang penuh sesak

dan orang-orang itu pada memandang ke sorga

Dengan matanya yang putus asa dan berkilat :

Tuhanku, mengapa kau biarkan ular-ular yang lapar ini

Melata di bumi merusaki hutan-hutan

Dan kebun-kebunmu yang indah permai

Mengapa kau biarkan mereka ……….


Negeri ombak

Badai mengeram di teluk

Unggas-unggas bagai datang dan pergi

Tapi entah untuk apa

Nelayan-nelayan tak tahu



Oleh :

Abdul Hadi Wiji Muthari

No comments:

Post a Comment