Dan pasang apalagikah
yang akan mengenyahkan kita, kegaduhan apa lagi?
Sekarat dan terbakar
sudah kita oleh tahun-tahun penuh pertikaian,
ketakutan dan perang
saudara
Terpelanting dari
kebuntuan yang satu ke kebuntuan lainnya
Tapi tetap saja kita
membisu atau berserakan
Menunggu ketakpastian
Telah mereka hancurkan
rumah harapan kita
Telah mereka campakkan
jendela keluh dan ratap kita
Hingga tak ada yang
mesti kuceritakan padamu lagi
tentang laut itu di
sana, yang naik dan menarik ketenteraman ke tepi
Kecuali serpih
matahari dalam genggam kesia-siaan ini
yang bisa menghanguskan
kota ini lagi
- Raja-raja dan
kediaman mereka yang bertangan besi
Kecuali segala bual
dan pidato kumal yang berapi-api
Antara kepedihan bila
kesengsaraan dan lapar tak tertahankan lagi
Kita adalah penduduk
negeri yang penuh kesempatan dan mimpi
Tapi tak pernah lagi
punya kesempatan dan mimpi
Kita adalah penduduk
negeri yang penuh pemimpin
Tapi tak seorang pun
kita temukan dapat memimpin
Kita....
Oleh :
Abdul Hadi Wiji Muthari
No comments:
Post a Comment