Bahkan jarum jam pun hanya
mengulang
andai detiknya bukan
kejemuan, kau tangkap
keluh bumi seperti
anak yang tak habis berharap
dan mata kecilnya yang
gelisah
memandang laut hanya
dunia garam dan ikan-ikan
Bayang-bayangmu juga
yang susut karena
lampu di pelupukmu padam
Lebih menjemukan dari
rembang petang
Tapi berangkatlah!
Di seberang gelombang
mungkin udara terang
Oleh :
Abdul Hadi Wiji Muthari
No comments:
Post a Comment