Saturday, July 5, 2014

Sajak Seorang Tua Tentang Bandung Lautan Api


Bagaimana mungkin kita bernegara 

Bila tidak mampu mempertahankan wilayahnya 

Bagaimana mungkin kita berbangsa 

Bila tidak mampu mempertahankan kepastian hidup 

bersama ? 

Itulah sebabnya 

Kami tidak ikhlas 

menyerahkan Bandung kepada tentara Inggris 

dan akhirnya kami bumi hanguskan kota tercinta itu 

sehingga menjadi lautan api 

Kini batinku kembali mengenang 

udara panas yang bergetar dan menggelombang, 

bau asap, bau keringat 

suara ledakan dipantulkan mega yang jingga, dan kaki 

langit berwarna kesumba

Kami berlaga 

memperjuangkan kelayakan hidup umat manusia. 

Kedaulatan hidup bersama adalah sumber keadilan merata 

yang bisa dialami dengan nyata 

Mana mungkin itu bisa terjadi 

di dalam penindasan dan penjajahan 

Manusia mana 

Akan membiarkan keturunannya hidup 

tanpa jaminan kepastian ?

Hidup yang disyukuri adalah hidup yang diolah 

Hidup yang diperkembangkan 

dan hidup yang dipertahankan 

Itulah sebabnya kami melawan penindasan 

Kota Bandung berkobar menyala-nyala tapi kedaulatan 

bangsa tetap terjaga

Kini aku sudah tua 

Aku terjaga dari tidurku 

di tengah malam di pegunungan 

Bau apakah yang tercium olehku ?

Apakah ini bau asam medan laga tempo dulu 

yang dibawa oleh mimpi kepadaku ? 

Ataukah ini bau limbah pencemaran ?

Gemuruh apakah yang aku dengar ini ? 

Apakah ini deru perjuangan masa silam 

di tanah periangan ? 

Ataukah gaduh hidup yang rusuh 

karena dikhianati dewa keadilan. 

Aku terkesiap. Sukmaku gagap. Apakah aku 

dibangunkan oleh mimpi ? 

Apakah aku tersentak 

Oleh satu isyarat kehidupan ? 

Di dalam kesunyian malam 

Aku menyeru-nyeru kamu, putera-puteriku ! 

Apakah yang terjadi ?

Darah teman-temanku 

Telah tumpah di Sukakarsa 

Di Dayeuh Kolot 

Di Kiara Condong 

Di setiap jejak medan laga. Kini 

Kami tersentak, 

Terbangun bersama. 

Putera-puteriku, apakah yang terjadi? 

Apakah kamu bisa menjawab pertanyaan kami ?

Wahai teman-teman seperjuanganku yang dulu, 

Apakah kita masih sama-sama setia 

Membela keadilan hidup bersama

Manusia dari setiap angkatan bangsa 

Akan mengalami saat tiba-tiba terjaga 

Tersentak dalam kesendirian malam yang sunyi 

Dan menghadapi pertanyaan jaman : 

Apakah yang terjadi ? 

Apakah yang telah kamu lakukan ? 

Apakah yang sedang kamu lakukan ? 

Dan, ya, hidup kita yang fana akan mempunyai makna 

Dari jawaban yang kita berikan.


Oleh :

W.S. Rendra

No comments:

Post a Comment