Monday, July 14, 2014

Di Arafah


Terlentang aku

seenaknya dalam pelukan bukit-bukit

batu bertenda langit biru,

seorang anak entah

berkebangsaan apa

mengikuti anak mataku

dan dalam

isyarat bertanya-tanya

kapan Tuhan turun?

Aku tersenyum.

Setan mengira dapat mengendarai

matahari,

mengusik khusukku apa tak melihat

ratusan ribu hati putih

menggetarkan bibir,

melepas dzikir,

menjagamu

dari jutaan milyar malaikat

menyiramkan berkat.

Kulihat diriku

terapung-apung

dalam nikmat dan sianak

entah berkebangsaan apa

seperti melihat arak-arakan

karnaval menari-nari

dengan riangnya.


Terlentang aku

satu diantara jutaan tumpukan

dosa yang mencoba menindih,

akankah

kiranya bertahan dari banjir

air mata penyesalan

massal ini


Gunung-gunung batu

menirukan tasbih kami,

pasir menghitung wirid kami

dan sianak

yang aku tak tahu

berkebangsaan apa

tertidur dipangkuanku

pulas sekali


Oleh :

A Mustofa Bisri

No comments:

Post a Comment