Anakku
engkau datang mengintai
hidup,
engkau
datang menunjukkan muka,
tapi
sekejap matamu kaututup,
melihat
terang anaknda tak suka.
mulut
kecil tiada kau buka,
tangis
teriakmu takkan diperdengarkan
alamat
hidup wartakan suka,
kau
diam, anakku, kami kautinggalkan.
sedikit
pun matamu tak mengerling,
memandang
ibumu sakit terguling,
air
matamu tak bercucuran,
tinggalkan
ibumu tak berpenghiburan.
kau
diam, diam, kekasihku,
tak
kaukatakan barang pesanan,
akan
penghibur duka didadaku,
kekasihku,
anakku, mengapa kain?
sebagai
anak melalui sedikit,
akan
rumah kami berdua,
tak
anak tak insyaf sakit,
yang
diderita orang tua.
tangan
kecil lemah tergantung,
tak
diangkat memeluk ibumu,
menyapu
dadanya, menyapu jantung,
hiburkan
hatinya, sayangkan ibumu.
selekas
anaknda datang,
selekas
anaknda pulang.
tinggalkan
ibu sakit terlintang,
tinggalkan
bapak sakit mengenang.
selamat
jalan anaknda kami,
selamat
jalan kekasih hati.
anak
kami Tuhan berikan,
anak
kami Tuhan panggilkan,
hati
kami Tuhan hiburkan,
nama
Tuhan kami pujikan.
Oleh :
J. E. Tatengkeng
No comments:
Post a Comment