Kemerlap
cahya sudah meninggi
Kilauan
sinar meredup
Bentangan
samudra menipis
Kipasan
angin pun memipis
Pijakan
kaki yang dulu sangat tangguh
Kini
bagai tombak yang merapuh
Tak
kuat lagi tuk melangkah
Hanya
bisa bersandar pada ketidakberdayaan
Cinta
yang sudah tidak bisa diteruskan
Tapi
tetap dipaksakan
Bagai
bunga yang kehilangan aroma wangi
Warna-warni
cinta yang dulu kurasa
Kini
perlahan menghilang karna
Cinta
yang sangat dipercaya
Ternyata
hanya kebohongan
Yang
terucap dari mulut seorang penjahat hati
No comments:
Post a Comment