Wednesday, February 25, 2015

Nasib Tanah Airku


Panas yang terik datang membakar,

Lemahlah kembang hampirkan mati,

Tunduk tergantung bersedih hati,

Mohon air kepada akar.

mendapat air amatlah sukar,

Belumlah turun hujan dinanti,

Musim kemarau belum berhenti,

Angin bertiup belum bertukar.

Seperti kembang hampirkan layu,

Lemah tampaknya, rawan dan sayu,

Demikianlah 'kau Indonesia,

Nasibmu malang amat celaka,

Hidup dirundung malapetaka,

Tidak mengenal rasa bahagia.


Mentari datang menghalaukan malam,

Menyinarkan senyum penuh cahaya,

Dunialah bangun memberi salam,

Nyanyian yang merdu menyambut surya.

Lihatlah teratai di dalam kolam,

Tersenyum membuka kuntumnya, dia,

menghamburkan harum ke dalam alam,

Pemuja pagi gemilang mulis.

Memandang pagi menyedapkan mata,

Keraguan hati hilang semata,

Memikirkan nasib Tanah Airku.

Seperti mentari di kala pagi,

Kemerdekaan tentu datang lagi,

Menerangi Tanah tempat lahirku.



Oleh :

Asmara Hadi

No comments:

Post a Comment