Wednesday, January 7, 2015

Permainanmu

kau keraskan kalbunya

bagi batu membesi benar

timbul telangkaimu bertongkat urat

ditunjang pengacara petah fasih


Di hadapan lawanmu

tongkatnya melingkar merupa ular

tangannya putih , putih penyakit

kekayaanmu nyata terlihat terang


Kakasihmu ditindasnya terus

tangan tapi bersembunyi

mengunci bagi pateri

kalbu ratu rat rapat


Kau pukul raja-dewa

sembilan cambuk melecut dada

putera mula penganti diri

pergi kembali ke asal asli.


Bertanya aku kekasihku

permainan engkau permainkan

kau tulis kau paparkan

kausampaikan dengan lisan


Bagaimana aku menimbang

kaulipu lipatkan

kau kelam kabutkan

kalbu ratu dalam genggammu


Kau hamparkan badan

di tubir bibir penaka durjana

jadi tanda di hari muka


Bagaimana aku menimbang

kekasihku astana sayang

ratu restu telaga sempana

kekasihku mengunci hati

bagi tali disimpul mati.



Oleh :

Amir Hamzah

No comments:

Post a Comment