Tuesday, September 9, 2014

Rumah Yang Terbuka


Jarum pengelihatanku memasuki seluruh pori-pori

Dalam tubuhmu. Keindahan yang kugali sering menjelma api

Yang menyalakan sumbu urat-urat darahku

Aku memintal lagu sepanjang lorong rahasiamu

Untuk kunyanyikan diam-diam. Tanganku meraba ayat-ayat

Tapi setiap kunaiki tangga ke langit terjauh

Aku selalu ditenggelamkan sinar bulan

Mengupas kemolekanmu dengan pisau pikiran

Adalah sia-sia. Keindahan hanya bisa kurasakan getarnya

Seperti cinta yang membakarku tiba-tiba

Aku menggali cahaya dari kuburan-kuburan kenanganmu

Untuk kunyalakan dalam jiwa. Dengan kaki telanjang

Kumasuki rumah batinmu yang terbuka

Di lantai pualam aku bergulingan sepanjang malam



Oleh :

Acep Zamzam Noor

No comments:

Post a Comment