Friday, September 12, 2014

Firenze


Ingin kulepaskan hasratku Ke pusat gairahmu Seperti peristiwa-peristiwa biasa Yang dikekalkan waktu

Menjadi patung dan lukisan. Begitu pula jalan-jalan Kaki lima yang berliku Sungai besar Jembatan

jembatan tua Patung-patung serta lampu-lampunya

Sejak kulewati sebuah kastil dengan taman bunganya Kebun anggur tumbuh di dadaku Aku berjalan

dengan lonceng di telinga Mendirikan menara bagi pendengaranku Lalu membayangkan sepasang

air mancur Di kedua tanganku. Kumasuki semua butik dan museum Hingga aku menjadi sepatu di

halaman toko buku angka-angka tahun berloncatan Hari-hari meloloskan diri Dari perangkap

kesementaraan

Sungguh ingin kulekatkan gairahku Pada bunyi lonceng Katedralmu. Seperti adegan-adegan

pertobatan Sepanjang dinding marmar yang kekal Atau dilumuri ambar dan kemiri -- Lalu aku

berjalan sendiri Ke deretan bangku-bangku kosong itu Duduk, tersedu dan membusuk Bersama sajak

sajakku


1993-1997



Oleh :

Acep Zamzam Noor

No comments:

Post a Comment