Ingin kulepaskan hasratku Ke pusat gairahmu Seperti peristiwa-peristiwa
biasa Yang dikekalkan waktu
Menjadi patung dan lukisan. Begitu pula jalan-jalan
Kaki lima yang berliku Sungai besar Jembatan
jembatan tua Patung-patung serta
lampu-lampunya
Sejak kulewati sebuah kastil dengan taman bunganya Kebun anggur tumbuh di
dadaku Aku berjalan
dengan lonceng di telinga Mendirikan menara bagi
pendengaranku Lalu membayangkan sepasang
air mancur Di kedua tanganku. Kumasuki
semua butik dan museum Hingga aku menjadi sepatu di
halaman toko buku
angka-angka tahun berloncatan Hari-hari meloloskan diri Dari perangkap
kesementaraan
Sungguh ingin kulekatkan gairahku Pada bunyi lonceng Katedralmu. Seperti
adegan-adegan
pertobatan Sepanjang dinding marmar yang kekal Atau dilumuri
ambar dan kemiri -- Lalu aku
berjalan sendiri Ke deretan bangku-bangku kosong
itu Duduk, tersedu dan membusuk Bersama sajak
sajakku
1993-1997
Oleh :
Acep Zamzam Noor
No comments:
Post a Comment